Jumat, 17 Februari 2012

Musik Post-Hardcore


Post-hardcore sebenernya adalah cabang dari musik hardcore, atau mungkin mereka mengacu kepada musik hardcore, tetapi lebih luas dalam mengeksplorasi musik. pada musik post-hardcore biasanya ada unsur hardcore, punk dan metal. berirama sedikit berat dengan riff gitar cepat dan bass yang keras. buat vokal, biasanya terbagi dua : scream vocal yang menjadi suara utama dan clean vocal yang biasanya bernada cukup tinggi. kadang-kadang ada vokal yang terdengar seperti suara bisikan, atau dikenal dengan 'whispered croon'. band yang mengusung genre ini diantaranya Sleeping With Sirens, Alesana, Before Their Eyes, Black Veil Brides, Blessthefall, Chiodos, Emery, Escape the Fate, Story of The Year, and soooo many more...
 Alesana

di tahun 2000an, muncul trend baru yang berkembang di kalangan musik post-hardcore. yaitu electronic music which combine with post-hardcore. band yang mengusung genre ini biasanya mencampur musik post-hardcore dengan electronic, biasanya menggunakan synthesizers dan keyboard tetapi dengan scream dan irama yang cukup 'bising' karena irama drum seperti musik metalcore tetapi dengan ketukan electro. musiknya terdengan dancable dengan beat yang kental dengan irama electronic. banyak band dengan mengusung genre ini yang bermunculan.. contohnya aja Breathe Carolina, Enter Shikari, Asking Alexandria, Attack Attack! and so many more..
 Asking Alexandria


Genre lain yang ada di bawah post-hardcore adalah Experimental dan Progressive. sama halnya dengan electronic, genre ini menyatukan musik post-hardcore dengan experimental, maupun post-hardcore dengan progressive rock. contoh band experimental misalnya Isles & Glaciers, Emarosa, Circa Survive, Dance Gavin Dance, and many more. dan contoh band progressive adalah Exit Ten, First Sign of Frost, dan yang dari indonesia adalah Thirteen, and many more..
Thirteen

SEKILAS TENTANG MUSIK PUNK

 Sekilas persepsi orang tentang musik punk, entah kalian menganggap ini apa, karna di sini saya hanya ingin sedikit mengungkap pendapat orang tentang musik punk...

perbedaan pendapat perlu kita hargai meskipun apapun bentuknya itu…karena sebagai manusia sudah selayaknya kita melihat ke samudera dan hutan yang luas,siapakah kita sebenarnya!

Sebenarnya filosofi Punk gak pernah mati. Kalo Punk selalu dikaitkan dengan mabok, kata2 kasar, urakan, dan segala macam shit raging karena itulah Punk. Justru saat ini Punk semakin mencuat karena telah banyaknya masyarakat dan generasi muda yang mengakarkan diri dengan filosofi Punk. lalu, apa sih filosofi Punk itu?
Punk cenderung Anakis. Disitu dengan jelas gw mengatakan bahwa Punk belum tentu Anarkis, hanya cenderung saja. Begitu juga sebaliknya, seorang yang anarkis gak harus nge-Punk. Adanya kesalahpahaman dari masyarakat Indonesia tentang Punkers karena kegiatan atau aktifitas kami yang menonjolkan kreatifitas seperti membentuk fanzine, kolektif dan lain2 masih belum begitu kuat, (ya wajarlah, hak kita kebanyakan dihambat oleh para kapitalis dan anak2 orang kaya). Bahkan di kota2 kecil yang gw heran sekali justru lebih banyak Punkersnya daripada di kota2 besar. Tidak adanya solidaritas dari lingkungan sekitar karena masyarakat masih mengungkung suatu kultur atau budaya yang tidak memungkinkan sama sekali mengindahkan atau menerima kehadiran Punk sebagai suatu ideologi tertentu. Itulah sebabnya pula Punk adalah bentuk perlawanan kebudayaan bagi kebanyakan masyarakat dunia. Mengapa melawan?
Ingat, Punk lahir karena adanya politik. Selama politik masih eksis di bumi manusia ini, Punk akan selalu ada. Dengan prinsip2 Do It Yourself-nya, memang tidak ada kata Punk berabad2 yang lalu. Tapi konsep Do it Yourself (DIY) itu sudah ada mengakar di urat nadi kita semenjak manusia diciptakan, yang tak lain adalah bahwa semua orang adalah bebas merdeka. Dan kita, sebagai orang yang bebas merdeka ini, teatulah tidak mau mengikatkan diri kita dengan pajak berlebihan yang ujung2nya korupsi, lalu kita menderita hingga tinggal jadi bangkai dan tulang belulang mengonggok dalam tanah kuburan bikinan koriptor bangsat. Lawan! Lawan! Buktikan kita juga memiliki hak!
Pertanyaan yang paling fatal mungkin, kenapa kecimpung di musik?
itulah yang membedakan antara anarkis dan punk. Seperti yang gw sebut diatas (anarkis gak harus punk begitu pula sebaliknya). Karena seorang Anarkis tidak melulu harus main musik. Tapi musik adalah satu2nya media yang awalnya dulu sangat memudahkan bagi komunitas kami untuk menyuarakan pendapat maupun perlawanan terhadap retorika busuk. Gak ada bedanya kok kayak The Beatles suka nyanyiin tentang kemanusiaan, ya apa salahnya sih kita2 juga seperti mereka, bebas menyuarakan pendapat. Musik itu wilayah masing2. Gak ada satupun yang bisa saling mengahalangi seorang yang lain untuk bermain musik. Beda kayak sekolah, kita harus gini gitu, wajib ini itu.
kelebihan musik Punk itu lebih leluasa dari genre2 yang lain. Gak harus selalu merdu, mau fals juga bodo amat, mau denger or kagak ya terserah, gak harus mirip Kurt Cobain or Courtney Love, BEBAS! BEBAS!
itulah mungkin sebabnya, Kurt Cobain sendiri juga lebih pengen disebut sebagai Punkers. Karena…..Grunge itu sendiri kini juga udah hilang maknanya.

Kamis, 16 Februari 2012

Perjalanan Killing Me Inside


2005: Formasi

Killing Me Inside mulai dibentuk pada Juni 2005 oleh Josaphat (gitar), Onad (bass), Rendy (drum) dan Raka (gitar). Setelah beberapa saat mencari vokalis, akhirnya bergabunglah Sansan pada Desember 2005. Setelah melalui pengalaman manggung di kafe-kafe dan acara-acara lokal, mereka merilis 3 buah lagu sebagai demo mereka. Lagu-lagu demo tersebut adalah A Letter Of Memories, Suicide Phenomena, dan The Tormented yang nantinya direkam ulang pada debut album mereka, A Fresh Start For Something New.

2008: A Fresh Start For Something New

Pada tahun 2008, Killing Me Inside berencana untuk merilis sebuah album. Namun di tengah perjalanan, Raka keluar dari band pada Mei 2008. Raka mengumumkan kepergiannya melalui situs MySpace mereka:
Dear friends of Killing Me Inside... Pertama-tama gue ingin ngucapin makasih banyak sama elo semua yang udah ngesupport kita. Gue (Raka) mewakili pihak Killing Me Inside, merasa beruntung banget bisa ngebangun dan memajukan band impian gue sampe kayak gini. Ini semua tentunya juga karena hasil kerja keras kita dan dukungan dari elo semua. Tapi, gue pada kali ini mau ngejelasin kalo gue harus mengundurkan diri dari band ini karena adanya bentrok antara 2 band yaitu Killing Me Inside dan Vierra. Kedua band ini akan menjalankan kontrak dimana suatu pihak tidak membolehkan playernya untuk mempunyai lebih dari 1 band. Saat ini gue berada di posisi yang bagi gue hasil akhirnya sama skali bukan apa yang gua inginkan, dimana gue diharuskan untuk memilih Vierra yang disebabkan oleh "suatu faktor keluarga" yang sama sekali gak bisa gue tolak. Dan pada hari ini (18-05-2008) gue resmi mengundurkan diri dari Killing Me Inside. Makasih banget buat elo semua yang udah support kita, dan buat Killing Me Inside : "maaf bgt bgt, lo semua tau ini sama skali bukan kemauan gua". Makasih banyak, sukses buat kalian, gue bangga bisa maen ama elo semua…dan please inget kata2 gua "gue hanya putus hubungan kerja ama elo semua,, bkn hubungan sebagai teman".
Sekali lagi makasih, lo smua udah ngertiin posisi gua, dan gue pun juga menerima keputusan elo semua yang tadi, thx...
-Raka Cyril Damar
Akhirnya debut album mereka berjudul A Fresh Start For Something New dirilis pada awal Desember 2008. Lagu "The Tormented" yang menjadi single langsung membuat nama Killing Me Inside terkenal di dunia musik indie Indonesia.

2009-2010: Line-up baru

Pada akhir Januari 2009, Sansan dan Rendy keluar dari Killing Me Inside. Sansan keluar dengan alasan untuk lebih fokus pada band Pee Wee Gaskins, sedangkan Rendy keluar dengan alasan pertimbangan masa depan. Meskipun begitu, Onad dan Josaphat tidak membubarkan Killms. Pada Februari 2009, melalui blog MySpace mereka, Killms mengumumkan formasi baru mereka yang terdiri atas Onadio (vokal), Josaphat (gitar), Davi (drum), dan Agung (bass). Namun karena alasan ketidakcocokan, Agung keluar.
Namun tak lama kemudian, Rudye bergabung dengan Killing Me Inside sebagai additional bass menggantikan posisi Agung. Namun, Rudye merasa kalau dirinya tidak cocok menjadi seorang bassist, lalu Rudye pun berganti posisi menjadi additional keyboard. Dan pada tahun 2010, Angga bergabung bersama Killing Me Inside sebagai additional bass menggantikan posisi Rudye.

2010: Album Self-Titled

Pada Agustus 2010, Killing Me Inside merilis album self-titled mereka melalui Royal Prima Musikindo. Album ini merupakan album pertama mereka sejak formasi mereka berubah dan album pertama mereka di RPM.
Lima dari sepuluh track pada album ini merupakan lagu-lagu yang direkam ulang dari album pertama mereka. Di album ini juga terdapat 3 lagu baru yang menggunakan lirik bahasa Indonesia dan digarap tanpa adanya vokal scream. Di antara ketiga lagu tersebut, salah satunya adalah lagu "Biarlah" yang menjadi single pertama mereka. Lagu "Biarlah" diterima secara positif oleh masyarakat umum. Tetapi respon sebaliknya ditunjukkan oleh fans awal mereka. Fans-fans awal mereka justru kecewa dengan perubahan genre yang drastis dari Killing Me Inside.
Album kedua Killing Me Inside ini berhasil menembus angka penjualan 50.000 copy dan meraih penghargaan Platinum dari Royal Prima Musikindo.

2011: Formasi baru

Di akhir tahun 2011, Killing Me Inside berencana ingin merilis album kembali. Namun pada tanggal 18 September 2011, Davi Frisya memutuskan untuk mengundurkan diri dari Killing Me Inside. Davi mengumumkan pengunduran dirinya melalui akun twitternya:
Dengan ini saya menyatakan kalo saya bukan lg Drummer dr Killing Me Inside. Terima kasih teman2 yg sdh mendukung saya selama ini :)
Dan tak lama kemudian Killms pun baru-baru ini mengumumkan formasi terbarunya, dan Rudye pun telah berubah menjadi anggota tetap Killing Me Inside ditambah Putra yang bergabung dengan Killing Me Inside sebagai additional drum untuk menggantikan Davi diposisi drummer, dan inilah formasi terbaru dari Killms yang terdiri atas Onadio (vokal), Josaphat (gitar), Rudye (kibor), Angga (additional bass), Putra (additional drum).

Killing Me Inside-The Tormented


For the last time
You waste my tears now

No more torment
But don't just say you've gone away

You tell a fuckin' tale
(Swallow me and spit me out)
How do I get trought of this?
(I can't stand it anymore)

Can, you, see, me...
Smiling when I sing this song
Right, now...
I just want to be alive

You know I was dying when you told me
(That I'm not yours anymore)
You know I was dying when you told me
(You're just playing and fooling around with me)

When the time she comes and wakes me
(She comes and wakes me)
And when she bit my lips and kissed me there
And when she holds my hand and lives my life tonight
(Live tonight)
When she said that she really loves me
Were the worst fucking days

I'm dying and bleeding of my past
I'm dying and bleeding of my past
Now slit my throat and let me bleed
Now slit my throat and let me bleed

Can, you, see, me...
Smiling when I sing this song
Right, now...
I just want to be alive

You know I was dying when you told me
(That I'm not yours anymore)
You know I was dying when you told me
(You're just playing and fooling around with me)

When the time she comes and wakes me
(She comes and wakes me)
And when she bit my lips and kissed me there
And when she holds my hand and lives my life tonight
(Live tonight)
When she said that she really loves me

But suddenly you came to me, and begged me to be yours again
Right now you're holding my hand but sorry baby, but all I can say is
No, hell no...!!!

Can you see the times grows older
She blew my dreams away
It's all done, the time is over
I don't know how to say to you
Can you see the times grows older she blew my dreams away
It's all done, the time is over
I don't know how to say

The time is over!!!
The time, NO!!!

Last Child feat. Giselle - Seluruh Nafas Ini

lihatlah luka ini yang sakitnya abadi
yang terbalut hangatnya bekas pelukmu
aku tak akan lupa, tak akan pernah bisa
tentang apa yang harus memisahkan kita

saat ku tertatih tanpa kau di sini
kau tetap ku nanti demi keyakinan ini

jika memang dirimulah tulang rusukku
kau akan kembali pada tubuh ini
ku akan tua dan mati dalam pelukmu
untukmu seluruh nafas ini

kita telah lewati rasa yang telah mati
bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
tanpa kita mencari jalan untuk kembali
takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku

di saatku tertatih (saat ku tertatih) 
tanpa kau di sini (tanpa kau di sini)
kau tetap ku nanti demi keyakinan ini

jika memang kau terlahir hanya untukku
bawalah hatiku dan lekas kembali
ku nikmati rindu yang datang membunuhku
untukmu seluruh nafas ini

dan ini yang terakhir aku menyakitimu
ini yang terakhir aku meninggalkanmu
takkan ku sia-siakan hidupmu lagi

ini yang terakhir dan ini yang terakhir
takkan ku sia-siakan hidupmu lagi

jika memang dirimulah tulang rusukku (terlahir untukku)
kau akan kembali pada tubuh ini (bawa hatiku kembali)
ku akan tua dan mati dalam pelukmu
untukmu seluruh nafas ini

jika memang kau terlahir hanya untukku
bawalah hatiku dan lekas kembali
ku nikmati rindu yang datang membunuhku
untukmu seluruh nafas ini, untukmu seluruh nafas ini

untukmu seluruh nafas ini